BUMDes LKM, Memulai dari yang Kecil untuk Masyarakat Desa di NTB

Tahun ini Lembaga Transform mendapat dukungan pendanaan dari The Ford Foundation untuk memfasilitasi proses penguatan BUMDes LKM yang sebelumnya sudah diinisiasi oleh GTZ ProFi sejak tahun 2006. Lahirnya BUMDes LKM merupakan hasil transformasi proyek dana bergulir yang didanai oleh Bank Dunia di 214 UPKD (Unit Pengelolaan Keuangan Desa) pada tahun 2003 melalui program NTAADP (Nusa Tenggara Agricultural Area Development Project). Pada tahun 2005, GTZ ProFi melakukan studi tentang keberadaan 214 UPKD tersebut, dan hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar UPKD tidak dalam kondisi baik. Berdasarkan hasil studi tersebut, GTZ ProFI akhirnya mengambil peran untuk memfasilitasi secara intensif 49 LKM di 4 kabupaten. Dari 49 LKM yang telah didampingi, 26 BUMDes LKM masuk dalam kategori A, 11 masuk kategori B, dan 12 masuk kategori C. Kategori A adalah BUMDes LKM telah memiliki keuntungan bersih lebih dari 50 juta setahun. Sedangkan kategori B, memiliki keuntungan dibawah 50 juta, namun telah menerapkan standar akunting.

Keberadaan BUMDes LKM di NTB paling tidak telah memberikan 3 hal penting bagi desa : 1) mendorong kegiatan produktif masyarakat, 2) membantu kelompok masyarakat miskin, 3) memberikan kontribusi bagi dukungan perekonomian desa, karena 25 % nilai keuntungan dikontribusikan ke pemerintahan desa. Dukungan yang diberikan oleh GTZ ProFI kepada BUMDes LKM meliputi: peningkatan kapasitas sumber daya pengelola BUMDes dalam bentuk pelatihan, bekerjasama dengan Lembaga Transform; mengadakan pendampingan intensif dengan menyediakan tenaga konsultan keuangan lapangan di tingkat kabuapten dan kecamatan; bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kabuapten; pengembangan instrumen untuk operasional BUMDes LKM khususnya dalam pengelolaan keuangan; mengembangkan model BUMDes LKM yang sehat dan berkelanjutan sebagai proses pembelajaran bagi pengelolaan keuangan mikro di desa. Pada bulan Juni tahun 2010, dukungan GTZ ProFi untuk BUMDes LKM telah berakhir. Sementara secara faktual, keberadaan lembaga tersebut masih memerlukan proses pendampingan yang intensif. Ada banyak sisi positip atas kehadiran GTZ ProFi yang masih diharapkan untuk tetap ada di BUMDes.

Disisi lain beberapa kabupaten (Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Lombok Utara) telah menyediakan perangkat kebijakan untuk mendukung eksistensi lembaga tersebut dalam bentuk Peraturan Bupati, dan bahkan telah menyediakan budget melalui APBD untuk insentif tenaga konsultan keuangan lapangan di tingkat kecamatan. Bagaimana agar keberadaan BUMDes LKM yang secara nyata telah berperan membantu dinamika masyarakat desa tetap bisa berkelanjutan, maka Lembaga Transform punya komitmen tetap mendampingi lembaga tersebut, melalui 3 strategi pendekatan : 1) pelatihan teknis dan pendampingan; 2) penguatan managemen dan mutu pelayanan; 3) pengembangan media publikasi untuk proses bagi pengalaman dan informasi publik. Lembaga Transform menyadari bahwa upaya ini tidak mudah, namun dengan dukungan The Ford Foundation dan juga pemerintah daerah, menjadi modal besar untuk membangun optimisme, mengawal efektifitas dan keberlanjutan BUMDes LKM di NTB.