Para Pengerajin Berlomba Membangun Usaha Kelompok

Dua rombongan kelompok pengerajin dari dua desa melakukan kunjungan ke Desa Montong Baan Selatan, Sikur, Sabtu (20/10). Mereka adalah pengerajin bakul dari Desa Lando dan pengerajin nyiru dari Desa Rarang Selatan, Kecamatan Terara, Lombok Timur. Kunjungan itu dihajatkan untuk menimba pengalaman dari kelompok pengerajin ingke di Dusun Dasan Buwuh, Montong Baan Selatan, yang sudah terlebih dahulu menjalankan usaha secara berkelompok. Murniati, ketua kelompok usaha bersama Dasan Buwuh beserta anggota kelompoknya menerima kunjungan tiga puluhan orang anggota kelompok pengerajin rintisan itu di Mushalla. Mereka berbagi, dan saling memotivasi. Bukan untuk belajar membuat bakul, nyiru atau ingke, tapi untuk belajar membangun usaha secara berkelompok. “Usaha kelompok itu lebih memudahkan kita ketimbang usaha sendiri-sendiri,” kata Murniati dalam pertemuan itu. Murniati melanjutkan, “Sangat banyak kelebihan usaha berkelompok ketimbang usaha sendiri-sendiri. Nanti kalau sudah menjalankan usaha kelompok baru bisa merasakan kelebihan-kelebihan itu,” paparnya sembari menguraikan perjalanan kelompok yang dipimpinnya saat ini.

Kelompok pengerajin dasan buwuh sudah cukup lama berjalan, dan tergolong kelompok yang berhasil. Sejak terbentuk pada 2010 lalu, manajemen kelompok mereka terus mengalami perbaikan dari waktu ke waktu karena pendampingan yang intensif. Beberapa bulan lalu, kelompok ini bermetamorfosis menjadi koperasi yang bernama koperasi murah hati. Pengalaman mereka dari awal hingga saat ini cukup penting menjadi pembelajaran bagi kelompok yang baru terbentuk seperti di Lando dan Rarang Selatan. “Mereka perlu berbagi pengalaman untuk meningkatkan semangat berkelompok” kata L. Kertawan, staf Lembaga Transform yang menfasilitasi pembentukan kelompok usaha di tiga desa itu. Menurut Awung –sapaan L. Kertawan, pada tahap awal ini dari 250 orang pengerajin di Desa Rarang Selatan baru sekitar 8 persen yang bergabung dalam kelompok.

Begitu juga di Desa Lando, anggota kelompok baru berjumlah 18 orang dari 187 orang pengerajin. “Semangat mereka luar biasa, sampai mengeluarkan iuran Rp 100 ribu per anggota untuk modal awal usaha kelompok,” ujar Awung. Kedua kelompok pun bersemangat untuk menjalankan usaha kelompok dengan sebaik-baiknya. “Kami ingin seperti kelompok di sini, kami akan berupaya membangun kelompok kami,” kata Mukhlis, ketua kelompok pengerajin bakul dari Desa Lando. Semangat yang sama disampaikan pengerajin dari Desa Rarang Selatan. [Ojan]