Sebuah pembelajaran bersama kelompok rentan di kabupaten Lombok Tengah. Belajar bersama komunitas dalam mendorong kebijakan, Isu Perubahan Iklim di lokasi program pertanian lahan kering, dilaksanakan TRANSFORM program VICRA (Voice Inclusiveness for Climate Resilient Action ) di Desa Marong kecamatan Praya Timur kabupaten Lombok Tengah provinsi Nusa Tenggara Barat. Kelompok Rentan yang dimaksud adalah; Masyarakat Miskin, petani, buruh tani, perempuan, kaum muda, disabilitas, lansia dan kelompok rentan lainnya yang selama ini masih belum mendapatkan ruang dan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan.
Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan desa ( RPJMDesa ) merupakan aspek penting dalam pembangunan yang berkelanjutan. Namun, dalam kenyataannya, beberapa kelompok rentan seperti masyarakat miskin, perempuan, dan disabilitas seringkali tidak terlibat dalam proses ini. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam pembangunan dan menambah kesenjangan sosial di antara masyarakat
Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial yang cukup tinggi. BPS Lombok Tengah tahun 2021; data kemiskinan Lombok Tengah mencapai 13,44 persen. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan kelompok rentan dalam proses partisipasi perencanaan pembangunan desa di daerah tersebut Masyarakat miskin merupakan kelompok yang seringkali tidak terlibat dalam proses perencanaan pembangunan desa. Padahal, masyarakat miskin memiliki kebutuhan yang berbeda dan harus diakomodasi dalam pembangunan. Oleh karena itu, melibatkan mereka dalam proses perencanaan dapat memastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi.
Perempuan dan kaum muda juga merupakan kelompok rentan yang seringkali tidak terlibat dalam proses perencanaan pembangunan desa. Padahal, perempuan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat dan juga berperan sebagai pihak yang rentan terhadap diskriminasi. Oleh karena itu, melibatkan perempuan dan kaum muda dalam proses perencanaan dapat memastikan bahwa perspektif mereka diakomodasi dan juga dapat meningkatkan kesetaraan gender di dalam masyarakat.
Kelompok disabilitas juga merupakan kelompok rentan yang seringkali tidak terlibat dalam proses perencanaan pembangunan desa. Padahal, disabilitas seringkali kali terhambat dalam mengakses layanan dan infrastruktur yang ada. Selain itu disabilitas didalam masyarakat juga masih seringkali dipandang sebagai manusia atau seseorang yang kurang mampu untuk berperan dan terlibat aktif di dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat, sehingga masih dipandang sebelah mata dan belum pernah didudukkan/ diposisikan seperti seseorang pada umumnya di masyarakat. Oleh karena itu, melibatkan kelompok disabilitas dalam proses perencanaan dapat memastikan bahwa aspirasi dan kebutuhan mereka diakomodasi dan juga dapat meningkatkan aksesibilitas dalam masyarakat.
Dalam proses perencanaan pembangunan desa di Kabupaten Lombok Tengah, melibatkan kelompok rentan seperti masyarakat miskin, perempuan, dan disabilitas sangatlah penting. Melalui partisipasi mereka, dapat dihasilkan keputusan yang lebih inklusif dan dapat memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak meninggalkan siapapun. Selain itu, melibatkan kelompok rentan dalam proses perencanaan dapat meningkatkan partisipasi mereka dalam pembangunan dan juga meningkatkan kualitas hidup mereka di dalam masyarakat.
Beberapa strategi dan pembelajaran TRANSFORM di program VICRA bersama Masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga swadaya masyarakat dalam mendorong dan memastikan bahwa kelompok rentan dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan desa di Lombok Tengah, adalah:
Pertama; Meningkatkan aksesibilitas: Penting untuk memastikan bahwa kelompok rentan dapat mengakses tempat-tempat atau fasilitas yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan transportasi yang memadai dan juga memastikan bahwa tempat-tempat tersebut dapat diakses oleh orang dengan disabilitas.
Kedua; Membangun kemitraan: Membangun kemitraan dengan organisasi atau kelompok masyarakat yang mewakili kelompok rentan, seperti organisasi perempuan atau organisasi yang mewakili orang dengan disabilitas, dapat membantu memastikan bahwa suara mereka didengar dan dipertimbangkan dalam proses perencanaan.
Ketiga; Meningkatkan kesadaran: Dalam masyarakat, masih banyak yang belum menyadari pentingnya melibatkan kelompok rentan dalam proses perencanaan pembangunan desa. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran dan memperkuat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dapat membantu memastikan bahwa kelompok rentan merasa didengar dan dipertimbangkan dalam proses perencanaan..
Keempat; Memberikan pelatihan: Memberikan pelatihan kepada kelompok rentan tentang proses perencanaan pembangunan desa dan juga mengenai hak-hak mereka dapat membantu meningkatkan partisipasi aktif mereka dalam proses perencanaan. Kelima; Menggunakan bahasa yang mudah dipahami: Dalam proses perencanaan, seringkali digunakan bahasa teknis atau istilah yang tidak mudah dipahami oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar semua pihak dapat memahami informasi yang disampaikan. Dengan cara-cara tersebut, diharapkan bahwa kelompok rentan dapat berpartisipasi aktif dalam proses perencanaan pembangunan desa dan memastikan bahwa suara mereka didengar dan dipertimbangkan serta kelompok rentan dapat terus meningkat dan pembangunan yang dilakukan dapat lebih inklusif di Lombok Tengah khususnya dan Provinsi NTB umumnya. Hal ini dapat meningkatkan kesetaraan dan keadilan sosial di dalam masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan demikian, diharapkan partisipasi aktif dari kelompok rentan dapat terus meningkat dan pembangunan yang dilakukan dapat lebih inklusif.
Oleh: Mas’ud staf Transform Bidang Penelitian & Teknologi Tepat Guna