TRANSFORM Bedah APBDes untuk Program Adaptasi Perubahan Iklim Inklusif di Lombok Tengah

TRANSFORM membedah APBDes 2023 melalui Workshop NGO, CSO, dan Komunitas Pengkawalan Program dan Anggaran APBDes yang Berketahanan Iklim Inklusif Tahun 2023 di Kabupaten Lombok Tengah yang diadakan di Desa Marong pada tanggal 13 Juli 2023.

Workshop ini merupakan bagian dari upaya mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 Kabupaten Lombok Tengah, yang bertujuan meningkatkan sumber daya manusia dan kualitas taraf hidup masyarakat dengan mempertahankan citra masyarakat yang religius serta berkemampuan tinggi dalam beradaptasi, berkompetisi, dan berdaya saing.

Berdasarkan data dari BMKG NTB, saat ini, Lombok Tengah menghadapi perubahan iklim yang signifikan, suhu udara rata-rata di wilayah tersebut mengalami kenaikan sebesar 1 ⁰C. Selain itu, Kajian Resiko Bencana oleh BPBD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017-2021 menunjukkan bahwa 6 dari 10 jenis bahaya di Kabupaten Lombok Tengah memiliki tingkat bahaya yang tinggi, termasuk gelombang ekstrim dan abrasi, kekeringan, cuaca ekstrim, banjir bandang, tsunami, dan kebakaran hutan.

Dalam rangka menghadapi tantangan ini, Koordinator Program VICRA di NTB, Mas’ud dari TRANSFORM mengatakan, bahwa workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan NGO, CSO, dan komunitas di Desa Marong tentang ketahanan iklim inklusif. Workshop ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergitas dan komunikasi antara para pelaku dan pemangku kepentingan seperti NGO, CSO, pemerintah Desa, kepala Dusun, kelompok perempuan, kelompok wanita tani, kelompok tani, masyarakat, kelompok muda, dan disabilitas.

“Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat terbentuk aksi bersama multistakeholder yang kuat dalam pengawalan proses perencanaan dan penganggaran yang pro-PRKBI di tingkat Desa, Kabupaten, dan Provinsi,” ungkapnya.

Workshop ini, sebut dia, akan membahas program dan anggaran Desa Marong dalam APBDes 2023, sesuai dengan usulan masyarakat yang dihasilkan dari proses Musrenbang Dusun, Musrenbang Desa, dan Musyawarah Pembangunan di Kecamatan.

“Beberapa item program dan kegiatan yang akan dibahas antara lain perbaikan lingkungan, peningkatan SDM, pembinaan kelembagaan, pembangunan drainase, pembangunan irigasi tersier, pengerasan jalan tani, sumur bor, pelatihan kewirausahaan, serta dana kebencanaan dan kedaruratan,” ujarnya.

Kata dia, hasil diskusi dan pembahasan ini akan memberikan gambaran program dan anggaran Desa Marong yang berhubungan dengan perubahan iklim. “Dalam APBDes 2023, tergambar bahwa 40,26% dari program dan anggaran terkait perbaikan lingkungan dan peningkatan SDM serta kelembagaan berdampak langsung dan tidak langsung terhadap perubahan iklim,” terangnya.

Sementara itu, diakuinya, 26,81% program dan anggaran secara langsung menyikapi dampak perubahan iklim seperti pembangunan drainase, pembangunan irigasi tersier, pengerasan jalan tani, sumur bor, pembinaan KTI, pelatihan kewirausahaan, serta dana kebencanaan dan kedaruratan,” paparnya.

Dijelaskannya, pembangunan irigasi tersier, pengerasan jalan tani, sumur bor, pembinaan KTI, pelatihan kewirausahaan, serta dana kebencanaan dan kedaruratan, maka secara keseluruhan dari APBDesa tahun 2023 tertergambar;

“Secara Umum Program dan Anggaran terkait perbaikan lingkungan dan peningkatan SDM serta Kelembagaan yang berdampak langsung dan tidak langsung terhadap Perubahan Iklim sebesar 40,26%. Sedangkan yang berdampak tidak secara langsung terhadap dampak Perubahan Iklim seperti pembangunan jalan, pembukaan jalan, rabat beton, pembangunan plat beton sebesar 13,81%,” pungkasnya.

Sumber: atmago.com